5 Pengkhianat Terbesar di Dunia Sepakbola


Kesetiaan terlihat tidaklah suatu hal yang selalu dimiliki oleh seorang pemain dalam dunia sepak bola. Walaupun hingga saat ini kita mengenal nama-nama seperti Francesco Totti, Philip Lahm, Gianluigi Buffon atau Michael Carrick, yang enggan pindah dan terus bertahan dengan klub yang membesarkan nama mereka, banyak nama-nama lain yang bertindak sebaliknya, bahkan hijrah ke klub rival.

Faktor finansial dan kemungkinan  untuk sukses bersama klub lain menjadi dua alasan paling umum bagi seorang pemain untuk hijrah ke klub lain yang notabenenya adalah rival langsung klub mereka. Bahkan walaupun mereka di klub sebelumnya adalah berstatus seorang pemain favorite.

Berikut kami rangkum 5 nama besar yang sampai hati mengkianati klub mereka demi kesempatan bermain bersama rival dari klub masing-masing yang membesarkan namanya.

5. Sol Campbell

Mantan kapten Tottenham Hotspur ini merupakan produk asli akademi Spurs. Dirinya dipromosikan dari Tottenham U18 musim 1992/93, dan sejak saat itu dirinya segera menjadi pemain favorit fans sekaligus andalan The Lilywhites di lini belakang. Namun kisah romantis antara Campbell dan Spurs berakhir pada musim panas 2001. 

Menjabat sebagai kapten klub, Campbell secara mengejutkan memutuskan hijrah ke rival abadi Spurs, Arsenal. Kepindahan tersebut terjadi setelah Campbell menolak perpanjangan kontrak yang diajukan oleh manajemen Spurs.

Keputusan tersebut jelas sangat menyakitkan bagi publik White Hart Lane, terutama mengingat Campbell adalah produk akademi mereka sendiri. Kebencian publik pun terlihat jelas dengan cemoohan rasis setiap kali Campbell melakukan laga tandang ke White Hart Lane.

4. Robin van Persie

Salah satu striker terbaik yang pernah membela The Gunners, Van Persie didatangkan musim 2004/05 setelah tampil impresif bersama Feyenoord. Dirinya pun tidak memerlukan waktu lama untuk beradaptasi, dia menjadi mesin gol andalan klub dengan tidak kurang dari 131 gol dan 55 assist bagi Arsenal.

Namun semuanya berubah pada musim 2012/13. Kendati mengakhiri musim sebelumnya sebagai top skorer Premier League, namun kegagalan Arsenal untuk memenangkan gelar bergengsi membuatnya memutuskan untuk hijrah dari Emirates Stadium. 

Tidak tanggung-tanggung, dirinya tidak segan menerima pinangan dari rival berat Arsenal, Manchester United, musim panas 2012. Meskipun dianggap sebagai pengkhianat oleh publik Emirates Stadium sang striker tidak peduli. Bersama Setan Merah dia langsung memenangkan gelar Premier League di musim pertamanya (2012/13).

3. Ashley Cole

Bisa disebut sebagai sosok yang paling dibenci oleh para pendukung Arsenal, Ashley Cole meraih promosi ke tim utama The Gunners tahun 2000 setelah sebelumnya menjadi bagian tim cadangan dan dipinjamkan ke Crystal Palace. 

Penampilan konsistennya sebagai bek kiri membuatnya menjadi andalan Arsene Wenger, dia juga menjadi bagian dari tim The Invincibles Arsenal kala memenangkan gelar musim 2003/04.

Namun, perjalanan manis Cole bersama Arsenal mulai runtuh di penghujung musim 2005/06. Hal itu bermuara dari Cole yang menolak perpanjangan kontrak dari Arsenal dengan nilai 55.000 pound per pekan. 

Dengan Chelsea yang kemudian memanfaatkan situasi melalui penawaran gaji hingga hampir dua kali lipat, Cole pun tanpa berpikir panjang menyeberang ke Stamford Bridge pada bursa transfer musim panas 2006. 

Kemarahan publik Emirates Stadium pun ditunjukkan dengan lambaian uang palsu 20 pound setiap kali Cole bertandang ke Emirates Stadium.

2. Mats Hummels

Satu lagi pemain favorit klub Bundesliga yang berubah menjadi "kriminal" karena hijrah ke Bayern Munchen. Berbeda dengan Neuer, kasus Hummels lebih dramatis. Sempat memperkuat Bayern di semua level usia, Hummels justru dibuang ke Borussia Dortmund oleh pelatih Bayern kala itu, Jurgen Klinsmann, pada Januari 2008.

Bersama Dortmund dirinya meraih kesuksesan setelah membantu Die Borrusien memenangkan dua gelar Bundesliga beruntun musim 2010/11 dan 2011/12, dia bahkan dipercaya sebagai kapten klub menggantikan Sebastian Kehl. 

Lebih dari itu, dirinya sempat memproklamirkan kebenciannya kepada Bayern yang dianggap tidak memercayainya di masa muda, dan secara terang-terangan menyatakan tidak akan pernah kembali bersama Die Roten.

Namun, lidah memang tidak bertulang. Delapan tahun bersama Dortmund, dirinya balik kucing dan menerima pinangan Bayern musim panas 2016 lalu. Hummels resmi kembali berseragam Die Roten setelah Bayern membayar biaya transfer 35 juta Euro. Alasan klasik, yakni kesempatan memenangkan gelar menjadi alasan utama bek Timnas Jerman ini.

1. Luis Figo

Salah satu pengkhianatan yang mungkin paling populer dalam sejarah sepak bola dunia, legenda Portugal, Luis Figo, menghabiskan lima musim yang sukses bersama Barcelona antara kurun waktu 1995 hingga 2000. Di Camp Nou lah dia menahbiskan diri sebagai salah satu winger terbaik dalam sejarah.

Kendati demikian, dirinya segera berubah menjadi musuh publik kala pada musim panas 2000/01, Real Madrid mengaktifkan klausul pembelian Figo sebesar 37 juta pound. Pinangan yang diterima oleh sang pemain dengan tangan terbuka.

Keputusan itu membuat Figo menjadi sosok yang sangat dibenci di Camp Nou. Suporter El Barca pun tidak segan menunjukkan kebencian mereka dengan melemparkan objek, seperti kepala babi, ke lapangan kala Figo dan Madrid bertandang ke Camp Nou. 

Kendati demikian, hal itu sepertinya tidak memengaruhi pemain elegan satu ini. Bersama Madrid dia memenangi dua gelar La Liga, satu gelar Champions League, dan juga satu gelar Ballon d'Or, sebelum kemudian dirinya pindah ke Serie A bersama Inter Milan musim 2005/06.

Posting Komentar untuk "5 Pengkhianat Terbesar di Dunia Sepakbola"